Rabu, 10 Februari 2010

Telepon genggam seringnya disebut handphone (disingkat HP) atau disebut pula sebagai telepon selular (disingkat ponsel) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access).

Perkembangan

Generasi 0

Handie-talkie SCR536

Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2 MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).

Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola)mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti cebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai diperkenalkan.

Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali partable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.

Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini.

Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.

Generasi I

Telepon seluler generasi 1G

Telepon seluler generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon seluler pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah merubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon seluler.

Generasi II

Telepon seluler tahun 1996

Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon seluler dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membayakan pengguna.

Generasi III

Ponsel 3-G

Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relater lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini.

Generasi IV

Generasi ini disebut juga Fourt Generation (4G). 4G merupakan sistem telepon seluler yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrstruktur yang mengintegrasikan teknologi wireless yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dlll. sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan dimana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas utnuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir,4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, game on-line , dll.

Teknologi Generasi Dua Setengah (2.5G)
Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN, sedangkan yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.

1. GPRS (General Packet Radio Services).

GPRS merupakan teknologi overlay yang disisipkan di atas jaringan GSM untuk menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas jaringan GSM dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer data ditangani oleh GPRS. Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan beberapa hardware dan upgrade software baru pada terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai hingga 160 kbps. Teknologi GPRS memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu:

a. Allways Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.

b. An Upgrade to existing networks (GSM dan TDMA). Adopsi sistem GPRS tidak perlu menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur yang telah ada.

c. An Integral part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari mekanisme pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya.

GPRS dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu :

Ø Kelas A

Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara, SMS) pada waktu besamaan penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A masih tersedia sampai saat ini.

Ø Kelas B

Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara, SMS) tetapi hanya satu yang dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM (telepon atau SMS) digunakan, maka GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif kembali setelah layanan GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS termasuk dalam kelas B.

Ø Kelas C

Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara,SMS), harus dilakukan pengantian layanan secara manual antara kedua layanan (hampir sama seperti kelas B hanya pergantian jaringan yang aktif tidak otomatis).

Kamis, 21 Januari 2010

Membangun PC Router Menggunakan FreeBSD*

Membangun PC Router Menggunakan FreeBSD

Untuk membuat PC Router dengan freebsd, terlebih dahulu kumpulkan informasi
mengenai skema alamat logikal dari jaringan yang ada. Sebagai contoh kita
asumsikan jaringan yang ada memiliki:

IP Public = 210.100.12.130
IP LAN = 192.168.12.65
Alamat jaringan LAN = 192.168.12.64/26

Router yang dibuat akan dilengkapi dengan firewall menggunakan pf pada FreeBSD.
Jika anda menginginkan menggunakan iptables seperti pada Linux, anda dapat
menggunakannya dengan menginstalasi iptables dari source.

Langkah-langkah pembuatan:

1. Siapkan komputer beserta 2 kartu jaringan yang telah terinstal sistem operasi
FreeBSD.
2. Selanjutnya, karena dalam default kernel FreeBSD yang baru terinstal tidak
terdapat opsi tambahan untuk router maka kita harus mengkompilasi
ulang kernel. Tujuannya selain untuk memasukkan opsi-opsi yang dibutuhkan juga
untuk merampingkan kernel sehingga dapat mempercepat waktu loading, menghemat
memori. Langkah-langkah kompilasinya:

a. Salin file GENERIC kernel pada sebuah file dengan nama baru (misal:ROUTER)
dan edit file tersebut menggunakan teks editor.

# cd /usr/src/sys/i386/conf
# cp GENERIC ROUTER
# ee ROUTER

b. Dalam mengedit file ROUTER, ganti baris “ident” dengan nama kernel yang
baru (sesuaikan dengan nama file tentunya). Hilangkan opsi-opsi yang tidak
diperlukan, namun hati-hati bila anda belum begitu tahu dengan apa yang
opsi anda hilangkan. Kemudian tambahkan opsi :

#-mulai#

options ALTQ
options ALTQ_CBQ
options ALTQ_RED
options ALTQ_RIO
options ALTQ_PRIQ
options ALTQ_HFSC
options ALTQ_NOPCC

device pf
device pflog
device pfsync

#selesai-#

Kemudian simpan konfigurasi tersebut.

c. Lakukan kompilasi kernel baru. Perintahnya:

# config ROUTER

Akan ditunjukkan direktori untuk memproses kompilasi. Apabila terdapat
kesalahan sintaks, anda dapat memperbaiki padafile ROUTER.

# cd ../compile/ROUTER
# make depend && make && make install

Apabila terjadi kegagalan kompilasi, sebelum memeriksa file ROUTER anda
diharuskan memberikan perintah

# make cleandepend

Jika kompilasi berhasil, anda dapat menggunakan kernel yang baru setelah komputer di-reboot, setelah konfigurasi selesai.

3. Atur IP forwarding

# ee /etc/sysctl.conf

tambahkan baris:

net.inet.ip.forwarding=1

simpan konfigurasi tersebut.

4. Untuk konfigurasi opsi jaringan, NAT serta pf pada sistem, edit file /etc/rc.conf .

# ee /etc/rc.conf

atur atau tambahkan baris:

#-mulai#

router_enable="YES"pf_enable="YES" # Enable PF (load module if required)pf_rules="/etc/pf.conf" # rules definition file for pfpf_flags="-q" # additional flags for pfctl startup

#selesai-#

5. Pengaturan NAT serta pf, ada pada file /etc/pf.conf .

# ee /etc/pf.conf

aktifkan interface serta NAT:

ext_if=”rl0″ # jaringan publik
int_if=”rl1″ # jaringan lokal
internal_net=”192.168.12.64/26″
external_addr=”210.100.12.130″
nat on $ext_if from $internal_net to any -> $external_addr
pass on $int_if from any to any

setelah selesai simpan konfigurasi.
Ketikkan perintah:

# /etc/netstart

Konfigurasi untuk PC Router FreeBSD telah selesai, agar komputer dapat mengenali
konfigurasi yang baru, reboot terlebih dahulu. Kemudian untuk mengetes koneksi dapat
anda coba pada router dan/atau klien dengan perintah ping. Selanjutnya dapat
anda tambahkan DHCP server yang umum terdapat pada router.

Referensi:
http://kuliit.blogspot.com/2007/11/router-pc-on-freebsd-with-pf.html

Seluruh teks tersedia sesuai dengan Lisensi Dokumentasi Bebas GNU.

Selasa, 19 Januari 2010

Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/)[1] adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapapun.[2]

Nama "Linux" berasal dari nama kernelnya (kernel Linux), yang dibuat tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.[3]

Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer,[4], dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox[5]), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).

Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric.


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b2/Richard_Matthew_Stallman2.jpeg/157px-Richard_Matthew_Stallman2.jpeg

FreeBSD adalah bebas serupa Unix sistem operasi diturunkan dari AT & T UNIX melalui Berkeley Software Distribution (BSD). It has been characterized as "the unknown giant among free operating systems". It is not a clone of UNIX, but works like UNIX, with UNIX-compliant internals and system APIs . FreeBSD is generally regarded as reliable and robust. Telah ditandai sebagai "raksasa tak dikenal di antara sistem operasi bebas". Ini bukan tiruan dari UNIX, tetapi bekerja seperti UNIX, dengan UNIX-compliant internals dan sistem API. [2] FreeBSD umumnya dianggap sebagai dapat diandalkan dan kuat.
FreeBSD adalah sebuah sistem operasi lengkap.
The kernel , device drivers and all of the userland utilities, such as the shell , are held in the same source code revision tracking tree, whereas with Linux distributions , the kernel, userland utilities and applications are developed separately, then packaged together in various ways by others. The kernel, device driver dan semua userland utilities, seperti shell, yang diadakan di sama kode sumber pelacakan revisi pohon, sedangkan dengan distribusi Linux, kernel, userland utility dan aplikasi yang dikembangkan secara terpisah, kemudian dikemas bersama dengan berbagai cara oleh orang lain.

Pihak ketiga perangkat lunak aplikasi dapat diinstal dengan menggunakan berbagai sistem instalasi perangkat lunak, dua sumber yang paling umum instalasi dan paket instalasi, baik yang menggunakan Ports FreeBSD

Perusahaan / pengembang The FreeBSD Project Proyek FreeBSD
wikipedia bahasa indonesia,ensiklopedia bebas















Sabtu, 16 Januari 2010

open source

Open source menggambarkan praktek produksi dan pengembangan yang mempromosikan akses ke produk akhir bahan-bahan sumber-biasanya, mereka kode sumber. Some consider open source a philosophy , others consider it a pragmatic methodology . Beberapa orang menganggap open source sebuah filsafat, yang lain menganggapnya sebagai metodologi pragmatis. Before the term open source became widely adopted, developers and producers used a variety of phrases to describe the concept; open source gained hold with the rise of a public, worldwide, computer-network system called the Internet , and the attendant need for massive retooling of the computing source code. Sebelum istilah open source menjadi diadopsi secara luas, pengembang dan produsen menggunakan berbagai ungkapan untuk menggambarkan konsep; open source yang diperoleh ditahan dengan munculnya publik, di seluruh dunia, sistem jaringan komputer yang disebut internet, dan petugas perlu untuk pembaruan besar-besaran dari kode sumber komputasi. Opening the source code enabled a self-enhancing diversity of production models, communication paths, and interactive communities. [ 1 ] Subsequently, a new, three-word phrase " open source software " was born to describe the environment that the new copyright, licensing, domain, and consumer issues created. Membuka kode sumber diaktifkan diri meningkatkan keragaman model produksi, komunikasi jalan, dan interaktif masyarakat. [1] Setelah itu, baru, tiga kata frase "perangkat lunak open source" dilahirkan untuk menggambarkan lingkungan yang baru hak cipta, lisensi , domain, dan masalah konsumen diciptakan.

The open source model includes the concept of concurrent yet different agendas and differing approaches in production, in contrast with more centralized models of development such as those typically used in commercial software companies. [ 2 ] A main principle and practice of open source software development is peer production by bartering and collaboration , with the end-product (and source-material) available at no cost to the public. Model open source mencakup konsep bersamaan namun berbeda agenda dan pendekatan yang berbeda dalam produksi, berlawanan dengan model yang lebih terpusat pembangunan seperti yang biasanya digunakan dalam perusahaan-perusahaan perangkat lunak komersial. [2] Sebuah prinsip utama dan praktek pengembangan perangkat lunak sumber terbuka adalah rekan produksi oleh barter dan kolaborasi, dengan produk akhir (dan sumber-materi) yang tersedia tanpa biaya kepada publik. This is increasingly being applied in other fields of endeavor, such as biotechnology . [ 3 ] Ini semakin banyak diterapkan dalam bidang-bidang usaha lainnya, seperti bioteknologi. [3]